WELCOME
Laut Kaspia atau Laut Mazandaran merupakan sebuah laut yang terkurung daratan antara Asia dan Eropa (Rusia Eropa). Dia merupakan kumpulan air terbesar di daratan, dengan luas permukaan 371.000 km², dan oleh karena itu memiliki karakteristik yang dimiliki oleh laut dan danau. Dia sering digolongkan sebagai danau terbesar dunia, meskipun ia tidak mengandung air tawar.
Geografi
Laut Kaspia dibatasi oleh Russia (Dagestan, Kalmykia, Oblast Astrakhan), Azerbaijan, Iran (provinsi Guilan, Mazandaran dan Golestan), Turkmenistan, dan Kazakhstan, dengan "steppe" Asia Tengah di utara dan timur. Pada sisi timur Turkmen terdapat sebuah "embayment" besar, Kara Bogaz Gol.
Laut ini dihubungkan dengan Laut Azov melalui Terusan Manych.
Kota dekat Laut Kaspia
Kota besar dekat Laut Kaspia:
• Astrakhan, Rusia
• Baku, Azerbaijan
• Astara, Iran
• Derbent, Rusia
• Anzali, Iran
• Turkmenbashi, Turkmenistan (dulunya Krasnovodsk)
• Chalous, provinsi Mazandaran, Iran
• Atyrau, Kazakhstan (dulunya Guriev)
• Aktau, Kazakhstan (dulunya Shevchenko)
Sejarah
Dalam sejarah dia disebut Samudra Hyrcania. Nama tua lainnya untuk Laut Kaspia termasuk Laut Mazandaran, Laut Khazar dan Laut Khvalissian.
Kota bersejarah dekat Laut Kaspia:
• Hyrcania, Iran
• Tamisheh, Iran
• Atil, Khazaria
• Khazaran
Fauna
Dalam Laut Kaspia terdapat banyak sturgeon, yang melahirkan telur yang diproses menjadi kaviar. Namun, pengambilan ikan berlebihan telah mengancam populasi sturgeon ke titik yang membuat para advokat Lingkungan melarang pengambilan sturgeon seluruhnya sampai populasi mereka kembali.
Minyak
Daerah ini kaya akan energi. Dan juga ladang minyak yang belakangan ini ditemukan, bukti persediaan gas alam, meskipun eksplorasi masih dibutuhkan untuk menjelaskan potensi penuhnya.
Masalah utama adalah menggambarkan batasan antara lima negara yang mengelilingi laut ini. Russia, Azerbaijan dan Kazahkstan menandatangani perjanjian pada 2003 untuk membagi 64% utara laut tersebut sebagai milik mereka, meskipun dua negara lain, Iran dan Turkmenistan, tidak setuju. Ini nampaknya akan menyebabkan ketiga negara yang setuju tersebut melanjutkan pengembangan minyak, Pengembangan Iran dan Turkmenistan nampaknya masih belum bisa berjalan.
Sekarang ini, Azerbaijan dan Kazahkstan telah mendapatkan peningkatan produksi minyak terbesar - peningkatan sebesar 70% sejak 1992. Meskipun begitu, wilayah ini masih mendapatkan hasil yang kurang dari pengeluaran potensialnya, dengan produksi regional total 1,6 juta barrel (250.000 m³) per hari - kira-kira sama dengan produksi Brazil. Ini diharapkan akan berlipat tiga pada 2010.
Transportasi
Beberapa jasa kapal feri beroperasi di Laut Kaspia, termasuk:
• jalur antara Turkmenbashi dan Baku
• jalur antara Baku dan Aktau
• Keajaiban Danau Terluas
• Dimanakah letak danau terluas di dunia? Adik-adik mengetahuinya? Jika belum, letak danau tersebut ada di perbatasan lima negara di dua benua: Asia dan Eropa. Yakni, antara Azerbaijan, Rusia, Kazazkhstan, Turkmenistan dan Iran.
• Danau terluas itu diberi nama Laut Kaspia. Luasnya mencapai 394.299 km2 (152.239 mil2) atau sama dengan gabungan luas enam danau terbesar di bawahnya yang ada di dunia. Sungguh luas bukan?!
• Kenapa dinamakan Laut Kaspia? Karena, danau terluas itu sebenarnya sebuah laut yang terkurung oleh daratan dari Benua Asia dan Eropa.
Selengkapnya...
Danau Superior adalah Danau Besar Amerika Utara terbesar. Dia merupakan danau air tawar terbesar di dunia dalam luas permukaan dengan Danau Baikal di Siberia memiliki “volume” lebih. (Laut Kaspia jauh lebih besar, namun berisi air asin). Danau Superior memiliki luas permukaan 82,000 km² (32.000 mil persegi), lebih besar dari Republik Czech. Dia memiliki panjang maksimum 350 mil (563 km) dan lebar maksimum 160 mil (257 km). Kedalaman rata-ratanya adalah 489 kaki (149 m) dengan kedalaman maksimum 1.333 kaki (406 m). Danau Superior berisi 2.935 mil kubik (12.232 km kubik) air. Garis tepian danau ini adalah 2.730 mil (4.393 km) (termasuk pulau-pulau)
Dia membatasi Ontario di Kanada, dan Minnesota, Wisconsin dan Michigan di Amerika Serikat. Dia merupakan rute pengapalan penting untuk bijih besi dan merupakan bagian dari Jalan Air Danau Besar.
Fakta
• Pulau terbesar di Danau Superior adalah Pulau Royale.
• Anishinabe utamanya terletak di wilayah sekitar Danau Besar.
• Kasus kapal tenggelam terakhir di Danau Superior adalah kapal SS Edmund Fitzgerald pada 1975.
Legenda
Menurut kisah , Danau Superior tidak pernah menyerahkan kematian. Ini dikarenakan danau ini lebih dingin dan dalam dari danau lainnya. Tubuh akan tenggelam dan (tidak seperti laut) tidak akan pernah muncul ke permukaan lagi.
Selengkapnya...
Danau Baikal adalah danau terdalam dan tertua di dunia dan terbanyak (dalam isi) air tawarnya di Bumi. Danau ini berisi lebih dari 20% air tawar dunia dan lebih dari 90% air tawar Russia. Danau ini merupakan Situs warisan dunia yang terletak di selatan Siberia di Russia, antara Oblast Irkutsk di barat laut dan Buryatia di tenggara, dekat kota Irkutsk. Nama ini berasal dari kata Tatar "Bai-Kul" - "danau kaya". Dia juga dikenal dengan "Mata Biru Siberia". Dalam bahasa Russia, dia disebut Байка́л (Ozero Baykal, О́зеро secara harfiah berarti Danau), dan dalam bahasa Buryat dan Mongol dia disebut Dalai-Nor, atau "Laut suci".
LINGKARAN ES di DANAU BAIKAL
Selama beberapa tahun ini, gejala misterius terjadi di banyak perairan dengan timbulnya es mengambang berbentuk lingkaran pada musim dingin menjadi teta teki bagi para ilmuwan; sekarang, petugas penelitian Rusia sudah menemukan sebuah penjelasan yang mengejutkan dan telah mengurai simpul misteri yang sudah lama eksis.
Menurut laporan der Spiegel majalah Jerman pada awal Februari, ilmuwan Nikolay Granin setelah melalui penelitian berpendapat lempengan es berbentuk lingkaran yang muncul di atas permukaan Danau Baikal—Rusia, diperkirakan merupakan hasil dampak gas alam yang tersimpan di bawah permukaan tanah.
Pada awal abad 19, ilmuwan fisika Rusia telah mencatat di atas Danau Baikal terdapat lempengan es putih berbentuk lingkaran setinggi 1 meter mengambang di atas permukaan laut, bagaimana ia terwujudnya, kala itu belum jelas, hanya menggunakan dalih (sangat misterius) untuk melukiskan sebuah fenomena ini.
Pada 1882, di dalam sebuah laporan seorang peneliti lapisan es tertulis: di atas bidang es raksasa tersebut terdapat celah, sepertinya ada ombak yang menghantam pecah lapisan es , tetapi tak berhasil mendobrak ke atas. Ketika celah tersebut tergabung lagi bisa mengeluarkan suara keras dan terdengarnya seperti "dentuman meriam".
Dari foto-foto satelit bisa ditemukan sebuah fenomena pembekuan misterius lainnya di danau Baikal, susunan berbentuk lingkaran yang tidak lazim itu sepanjang beberapa ribu mil. Fenomena ini muncul di akhir musim dingin. Nichole Grenier, ilmuwan dari Irkutsk Limnological percaya, ia telah mengurai teka teki tersebut: itu adalah lingkaran yang diakibatkan oleh letusan gas.
Grenier dan kawan-kawan mendapatkan, pinggiran piringan es berbentuk lingkaran seperti itu lebih tipis dibandingkan bagian tengahnya, "semakin menjauh dari pusat semakin terdapat banyak retak kecil". Selain itu, hasil tes temperatur dan arus air di bawah permukaan menunjukkan, arus deras di bawah airlah penyebab utama pembentukan lempengan es tersebut - kecepatan arus air tepian piringan bulat lebih cepat, bagian tepi lebih mudah rusak dibandingkan tengah, arus air telah mendobrak lapisan es dan telah menimbulkan retakan.
Sesuai dengan investigasi situs, dasar danau Baikal ternyata benar menyimpan sumber gas alam yang kaya. Selain itu di dasar danau terdapat gunung berapi aktif yang sering memuntahkan gas alam dan lahar. Tim Grenier menemukan, dalam beberapa tahun ini, dasar Danau Baikal telah terjadi letusan gas alam sebanyak 10 kali, dengan ketinggian maksimal mencapat 900 meter.
Marianne Moore, peneliti lingkungan hidup dari Wellesley College, Massachusetts - AS juga telah membuktikan teori ini: kemungkinan gas alam membawa serta air panas dengan gerak putar mendorong lempengan es ke permukaan air, layaknya angin puting beliung, akhirnya membentuk lempengan es berbentuk lingkaran.
Fenomena alam letusan gas alam kemungkinan bisa menimbulkan akibat parah bagi kapal yang berlalu-lalang di Danau Baikal, maka pemerintah Rusia sudah mengeluarkan peringatan kepada para nahkoda lokal, karena ketika kapal mendekati lempengan es dan menyentuh letusan gas alam hal ini bisa menimbulkan kebakaran besar.
Grenier menyatakan: "Dalam beberapa minggu yang akan datang danau Baikal kemungkinan bisa muncul lagi lempengan es, namun, piringan es mutlak bukan hal paling misterius dari danau." Grenier dan kawan-kawan sedang dengan semangat menanti kiriman foto satelit terbaru.
Grenier sekaligus juga anggota komite ilmiah lokal. Sejak 1989, Masyarakat Limnologi Baikal setiap 5 tahun sekali mengadakan konferensi internasional, para pakar dan peneliti berbagai disiplin ilmu dari seluruh dunia menghadiri penelitian danau Baikal, melaporkan hasil penelitian terbaru. Konferensi Baikal pada tahun ini akan diadakan pada 4 - 9 Oktober. (The Epoch Times/whs)
Selengkapnya...
Danau Titicaca merupakan danau tertinggi di dunia dengan ketinggian 3821 m dpl. Danau Titicaca juga merupakan danau terbesar di Amerika Selatan. Danau Titicaca mempunyai luas 8300 kilometer persegi. Danau Titicaca terletak di pegunungan Andes. Di sebelah timur terletak negara Peru sementara negara Bolivia terletak di sebelah barat.
Danau Titicaca mempunyai kedalaman rata-rata antara 140 dan 180 m, dengan kedalaman maksimal 280 m. Lebih daripada 25 sungai mengalir masuk ke dalam Danau Titicaca, dan Danau Titicaca mempunyai 41 pulau - sebahagian mempunyai penduduk yang padat.
Asal nama Danau Titicaca tidak diketahui; telah diterjemahkan menjadi "Batu Puma" atau juga sebagai Curam Timah Hitam. Danau Titicaca mempunyai beberapa nama setempat. Bagian tenggara danau bersambung dengan danau utama oleh selat Tiquina. Bagian tenggara danau kecil itu dikenal sebagai Danau Huinaymarca oleh orang Bolivia, dan danau besar sebagai danau Chucuito. Orang Peru pula mengenal danau kecil sebagai danau Pequeño dan danau besar sebagai danau Grande. Menurut cerita sejarah, dahulu ada seorang raja dari suku Indian Inca bernama Atahualpa yang menguasai daerah sekeliling danau tersebut. Suatu hari raja Atahualpa mendapat petunjuk dari dewa untuk menimbun harta (emas) milik kerajaannya maupun milik rakyatnya didalam danau Titicaca. Raja Atahualpa yakin bahwa ia harus menaati perintah tersebut. Maka raja memerintahkan rakyatnya untuk mengumpulkan seluruh harta mereka yang terbuat dari emas. Rakyat yang patuh kepada rajanya pun tanpa keberatan mengikuti perintah tersebut, dan dengan dipimpin oleh raja mereka memasukkan harta emasnya ke dalam danau Titicaca.
DESA TERAPUNG di DANAU TITICACA
Bayangkan, bangun tidur dan kemudian melihat dunia mengapung melewati jendela kita, kira-kira bencana apa yang sedang terjadi - banjir bandang atau badai mimpi buruk sedang menerjang rumah kita ? Atau ini hanya suatu hari yang biasa saja di ranjang rumput terapung di danau Titicaca.
Berlokasi di ketinggian 3812 meter di padang Peruvian, di sini terdapat 40 pulau-pulau terapung. Awalnya dibuat oleh orang-orang Uros dari Peru dari jaman Inca, pulau-pulau cantik ini digunakan untuk tempat pelarian dan berlindung dari peperangan yang tidak pernah berhenti di tanah airnya. Cara suku Uros ini bisa benar-benar membuat mereka sulit dijangkau oleh agresor, dan karena dikerjakan dengan sangat baik untuk masyarakat mereka selama berabad-abad, sepertinya tidak ada alasan untuk berpindah ke tanah daratan.
Dibuat dengan tangan secara seksama, pedesaan terapung ini disusun dari lapisan-lapisan rumput ilalang tortora yang dijadikan satu dan diikatkan ke suatu struktur dasar terapung, seperti ponton. Hasilnya adalah seperti rakit raksasa, dan hebatnya mampu menahan beban yang berat dan besar.
Pulau-pulau ini sebenarnya cukup mutakhir dan bisa dipaksa dibebani tetapi juga harus diperbaiki secara berkala untuk memelihara kekuatannya. Ketika ilalang-ilalang tua mulai terlepas dari struktur dasarnya, ilalang-ilalang baru menggantikannya di permukaannya. Rumput-rumput ilalang ini diambil dengan hati-hati dari pinggiran danau Titicaca. Pulau-pulau ini ditambatkan di tempatnya dengan tali-tali yang diikatkan ke tiang-tiang kayu ke dasar danau.
Hanya sedikit dari pulau-pulau itu yang mau menerima pengunjung, yang bukan berarti hal yang tidak baik karena ada laporan yang menyebutkan tradisi hidup suku Uros ini berubah cepat karena bertambahnya interaksi mereka dengan para turis. Para penghuni danau ini menganggap dirinya sebagai pelindung danau dan konon lebih dahulu dari peradaban Incan, dan menurut legenda dari generasi ke generasi, bahkan sudah ada sebelum matahari, bintang, dan bulan. Tidak heran mereka khawatir akan direcoki oleh orang-orang yang ingin tahu banyak tentang mereka.
PERMUKAAN DANAU TITICACA BOLIVIA TERUS MENURUN
Penguapan yang diakibatkan pemanasan global menyebabkan permukaan air Danau Titicaca, Bolivia menurun ke tingkat terendah sejak 1949. Rendahnya curah hujan dan meningkatnya radiasi matahari selama empat tahun terakhir berdampak pada kehidupan ikan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar danau itu.
Air di Danau Titicaca turun 81 sentimeter sejak April lalu dan flora serta fauna akan menderita jika turun lagi sebanyak 31 sentimeter. Jorge Ernesto Espinoza dari angkatan laut Bolivia mengatakan, rata-rata setiap minggunya permukaan danau turun sekitar 2 hingga tiga sentimeter.
Danau Titicaca seluas 8.400 kilometer persegi itu membentang di wilayah Bolivia dan Peru. Danau yang berada di dataran tinggi itu bisa dicapai dengan kendaraan selama satu jam dari ibukota Bolovia, La Paz.
Sumber air danau berasal dari hujan dan salju yang mencair. Namun kini salju-salju di pegunungan sekitar danau itu jumlahnya makin menurun karena pemanasan global dan diperkirakan bisa hilang pada pertengahan abad ini.
Sekitar 2,6 juta orang sangat bergantung pada air danau itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Felix Trujillo dari Badan Meterorologi Bolivia mengatakan, musim hujan di Bolivia berkurang dari enam menjadi hanya tiga bulan dalam setahun. Diperkirakan musim hujan baru akan terjadi pada pertengahan November. Musim kering mengakibatkan adanya pembatasan jatah air di sejumlah kota di Bolivia.
Selengkapnya...
Kali ini saya mau sedikit membahas laut mati, Tidak seseram namanya, laut mati merupakan sebuah Danau asin (bukan laut, karena berada pada daratan), istilah laut di pakai dikarenakan luasan nya yang mencapai 76 Km panjangnya dan memiliki lebar 16 Km, jadi bisa di bayangkan kalau danau ini begitu luas ( tapi danau ini telah mengalami penyempitan dan pengurangan debit air dikarenakan oleh penguapan yang berlebihan dan kurangnya pasokan air dari Sungai Jordan). Okelah, untuk selanjutnya kita sebut saja danau ini Laut.Laut ini berada pada 420 meter di bawah permukaan laut yang merupakan daerah terendah di permukaan bumi (sedangkan titik terdalam di bumi sendiri di pegang oleh palung mariana).Laut mati berada diantara wilayah Jordania dan Israel.
Kadar garam yang begitu besar pada laut ini membuat kita bisa mengapung diatasnya tanpa susah susah berenang, bahkan sambil membaca buku sekalipun! Aneh memang, tapi itulah kejadian alam. Konon kadar garam di laut mati ini mencapai 31.5 % ( itu berarti 9 kali lipat dari kadar garam laut normal yang sekitar 3,5 %. Karena kadar salinitas nya tersebut maka semua benda bisa mengapung diatasnya.
Salah satu cerita mengenai asal muasal laut ini adalah cerita mengenai kaum Nabi Luth, yang bercerita tentang bagaimana hancurnya moral manusia kala itu (sodom gomorah) yang melakukan hubungan sexsual sejenis, terlepas dari cerita itu semua laut mati ini memiliki cerita lain dari segi ilmiah yaitu mengenai kadar garam nya yang tinggi. Terjadi penurunan debit air di laut ini yang mencapai 1 meter tiap tahun nya dikarenakan jumlah air yang masuk dari sungai jordan banyak di pakai untuk keperluan irigasi sehingga pasokan ke laut ini menjadi berkurang dan penguapan nya sangat tinggi, inilah yang menyebabkan mengapa laut ini menjadi asin. Tak ada ikan yang hidup di situ, dan air laut mati bila terkena mata akan sangat perih. Di balik itu semua lumpur laut ini memiliki khasiat tersendiri bagi kaum wanita khususnya sebagai penghalus kulit (Lulur Lumpur laut ).Selain kandungan garam yang amat sangat tinggi, air Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan bromium, mungkin karena itulah lumpur laut mati ini dianggap sangat berkhasiat. Israel, Palestina dan jordania sepakat untuk menyelamatkan laut mati ini karena dampak bila terjadi kerusakan pada ekosistem laut mati ini akan sangat buruk bagi kawasan tersebut, tindakan penyelamatan antara lain menyuplai air dari laut merah ke laut mati dengan membuat kanal kanal untuk menghubungkan kedua laut tersebut yang jaraknya sekitar 200 Km, Permukaan air Laut Mati diperkirakan telah mengalami penyusutan dari 392 meter di bawah permukaan laut menjadi 416 meter dan sedang menurun ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Tragedi di Balik Laut Mati
Danau Luth, juga dikenal dengan nama Laut mati
Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (Nabinya). Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka)… (QS. Al Qamar, 54:33-34)
Wilayah Anatolia, dataran Mesopotamia, semenanjung Arabia dan benua Afrika telah menjadi saksi lahirnya beragam peradaban besar sejak dahulu kala. Sepanjang sejarah, Allah mengutus para Rasul untuk menyeru mereka mengikuti jalan-Nya. Kaum yang mengingkari para utusan tersebut, yang mencoba membunuh dan mengusir mereka, semuanya telah dihancurkan…
Salah satu peradaban ini ditemukan dalam wilayah batas negara Israel saat ini. Penduduk yang menetap di pesisir Laut Mati ini adalah kaum Luth. Al Qur’an mengabarkan bahwa hubungan kelamin sesama jenis sedemikian merajalela di kalangan mereka hingga belum pernah dijumpai hal serupa sebelumnya:
Foto Danau Luth, diambil dari satelit.
Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?" Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. (QS. Asy Syu’araa’, 26:161-166)
Ketika Nabi Luth menyuruh mereka meninggalkan perilaku maksiat dan menyampaikan perintah Allah, mereka ingkar, dan menolaknya sebagai seorang Nabi dan melanjutkan perilaku menyimpang mereka. Sebagai balasannya, mereka dihancurkan dengan bencana mengenaskan.
Ketika membaca Perjanjian Lama, kitab suci umat Nasrani dan Yahudi, akan kita ketahui bahwa hal ini dilukiskan dengan istilah yang sama sebagaimana dalam Al Qur’an. Menurut Perjanjian Lama, tempat tinggal kaum berperilaku menyimpang ini adalah kota Sodom. Temuan purbakala hasil penggalian mengungkapkan, kota tersebut dibangun dekat Laut Mati, di sepanjang perbatasan Israel dan Yordania. Para arkeolog yang bekerja di wilayah tersebut menemukan bukti telah tejadinya bencana mengerikan. Kerusakan parah pada rangka manusia yang berhasil digali menandakan telah terjadinya gempa bumi dahsyat.
Al Qur’an meriwayatkan bahwa malaikat datang kepada Nabi Luth dan memperingatkan hal ini di malam sebelum terjadinya bencana:
Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?" Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi; yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS. Huud, 11:81-83)
Sebagian sisa reruntuhan kota kaum Luth yang telah longsor ke danau, ditemukan di tepi danau. Reruntuhan ini memperlihatkan bahwa kaum Luth memiliki taraf hidup yang tinggi.
Ungkapan"Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah" dalam segala kemungkinannya bermakna daerah tersebut hancur oleh gempa bumi dashyat. Menurut siaran BBC berjudul " Ilmuwan MengungkapTamatnya Riwayat Kota Sodom ", geolog asal Inggris, Graham Harris, termasuk ilmuwan yang menemukan bukti meyakinkan tentang hal ini. Menurutnya, Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Zat hitam lengket ini di masa lalu digunakan sebagai pelapis tahan air pada perahu dan perekat bebatuan pada bangunan.
Daerah pemukiman yang tepat di pesisir Laut Mati ini, juga berdiri di atas dataran yang mudah guncang. Ini adalah titik bertemunya 2 lempengan tektonik yang bergerak berlawanan arah. Ini adalah zona gempa bumi! Lapisan lahar dan batu basal yang ditemukan selama penggalian adalah bukti terkuat telah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi di sini. Peristiwa yang digambarkan Al Qur’an dengan kalimat "Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi" besar kemungkinannya sebagai letusan gunung berapi. Peristiwa tersebut dilukiskan oleh ayat yang sama dalam kalimat "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah" sangat mungkin merujuk pada pecahan dan penghancuran akibat gempa bumi.
Di bawah pesisir Laut Mati terdapat sejumlah besar timbunan kantung-kantung gas metana mudah terbakar. Gempa bumi pastilah telah mengguncangnya dan menjadikannya terbakar. Permukaan tanah lalu berubah menjadi pasir hanyut, dan longsor besar menenggelamkan kota tersebut ke dalam air.
Serangkaian percobaan ilmiah di Universitas Cambridge membenarkan teori ini. Para ilmuwan membangun tiruan tempat berdiamnya kaum Luth di laboratorium, dan mengguncangnya dengan gempa buatan. Sesuai perkiraan, dataran ini terbenam dan miniatur rumah tergelincir masuk dan
terkubur di dalamnya. Penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah ini mengungkap satu kenyataan penting: kaum Luth yang disebutkan Al Qur’an memang pernah hidup di masa lalu, dan diazab oleh bencana kiriman Allah akibat penyimpangannya. Semua bukti terjadinya bencana itu kini telah terungkap, dan sesuai benar dengan pemaparan Al Qur’an.
Begitulah, Letusan Dahsyat membinasakan mereka saat fajar tiba:
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (QS. Al Hijr, 15:73-75)
Selengkapnya...
Langganan:
Postingan (Atom)